Senin, 18 Januari 2010

Transfer Nilai Kedisiplinan pada Anak

Keluarga


Transfer Nilai Kedisiplinan pada Anak

Senin, 18 Januari 2010 - 15:46 wib
text TEXT SIZE :
Share
Fitri Yulianti - Okezone
Menanamkan pelajaran disiplin menjadi modal besar sebelum si kecil mulai menapaki masa depan yang lebih kompleks. (Foto: Sheknows)

SEBAGAI orangtua, kita punya berbagai pelajaran yang siap dibagi kepada anak-anak. Salah satu yang terpenting adalah nilai kedisiplinan. Penting bagi orangtua untuk tetap fokus dan mampu mengendalikan diri selama berbagi nilai kedisiplinan.

Terutama untuk si sulung, menanamkan pelajaran disiplin menjadi modal besar sebelum mereka mulai menapaki masa depan yang lebih kompleks. Ibarat makanan sehat untuk tubuh, disiplin mendidik anak untuk bertanggungjawab terhadap dirinya, terutama, juga orang lain. Shekows mengulas bagaimana nilai kedisiplinan disampaikan kepada anak-anak.

Kemunafikan orangtua

Sepanjang perjalanan menjadi orangtua, beberapa kali kita bersikap pura-pura (munafik). Ungkapan kegeraman berbunyi, “Lakukan seperti yang Ibu katakan, bukan yang Ibu lakukan”, datang dari orangtua.

Tak sedikit orangtua yang kemudian kerap hanya fokus pada pelajaran besar yang dinilainya penting dan mengabaikan pelajaran kecil. Padahal, anak-anak sangat pandai mempelajari hal-hal kecil. Mereka tahu Anda ngemil dan tidak selalu mempraktekkan apa yang selalu Anda instruksikan padanya.

Anak-anak di hampir segala usia melihat dan menyerap apapun yang ia lihat lebih dari yang Anda kira. Menekankan si kecil untuk selalu duduk di meja belajar saat mengerjakan pekerjaan rumah akan terdengar sia-sia saat mereka melihat Anda melakukan pekerjaan kantor di ruang keluarga sambil menonton televisi.

Kembali ke jalur

Hampir semua orang dapat memandang kembali masalah disiplin dirinya untuk kini dan hari kemudian. Hal tersebut menegaskan fakta bahwa kita tidak sempurna. Setiap orang mempunyai jalan memutar dan hari buruk karena kehidupan terus bergulir.

Semuanya, mulai dari makan sehat dan olahraga teratur untuk menciptakan lingkungan paling kondusif dalam pencapaian sesuatu tujuan. Pikirkan cara sederhana yang dapat Anda lakukan untuk mendisiplinkan diri.

Disiplin tidak sama dengan pengorbanan

Sebesar apapun Anda menyukai musik selama bekerja, Anda mungkin tahu bahwa musik sering mengalihkan perhatian. Akan lebih efektif jika Anda bekerja dalam keheningan. Jadi jawabannya, cepat selesaikan pekerjaan agar Anda bisa segera mendengarkan musik.

Jangan campuradukkan kedisplinan diri dengan kerugian diri yang dirasakan. Disiplin diri diperlukan; sementara pengorbanan adalah pilihan.

Belajar bersama

Bersikaplah jujur kepada anak-anak Anda bahwa Anda pun masih belajar kedisiplinan dan pengendalian diri hingga mereka bisa sesekali menemui Anda “tersandung”. Jika Anda mencoba untuk mengajarkan anak-anak pelajaran tentang disiplin, lakukan nilai-nilai tersebut bersama.

Sebagai contoh, jika ingin putri Anda tidak ngemil makanan kurang sehat sebelum makan malam, sepakati untuk menjauhkan cemilan tersebut dari pandangannya (atau tidak membeli sama sekali). Kemudian, buat makanan sehat bersamanya.

Penghargaan positif

Sedikit pengakuan positif-bahkan mungkin hadiah-juga dapat membantu Anda dan si kecil lebih dekat dengan nilai disiplin diri. Meskipun idealnya hasil yang baik adalah hadiah itu sendiri, memperkuat hal-hal kecil bisa jauh lebih efektif.

Misalnya, jika pekerjaan rumah si kecil dan pekerjaan kantor Anda dapat diselesaikan secara efisien sementara masih ada waktu bermain monopoli bersama mereka, maka bermainlah.
(ftr)