Sabtu, 06 Februari 2010

Pertumbuhan Ekonomi Global Sokong Harga Minyak





JAKARTA - Laporan bulanan Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) yang memperkirakan pertumbuhan perekonomian global untuk tahun 2010 akan mengalami peningkatan sebesar 3,1 persen diperkirakan dapat memperkuat harga minyak mentah bulan Februari 2010.

Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh Tim Harga Minyak Indonesia yang dikutip dari situs resmi Ditjen Migas, Jakarta, Minggu (7/2/2010).

Selain itu, menurutnya harga minyak bulan ini juga diperkuat oleh eskalasi suhu politik di Nigeria yang dapat mengganggu kesepakatan gencatan senjata antara pemerintah dengan gerilyawan MEND, sehingga berdampak negatif terhadap kelancaran suplai minyak mentah.

Pencalonan kembali Ben Bernarke sebagai Gubernur Bank Sentral AS, mengakibatkan berkurangnya ketidakpastian pasar saham dan valas dalam hubungannya dengan pemulihan perekonomian AS.

Sementara faktor yang dapat memperlemah harga minyak adalah usulan Presiden AS untuk membatasi aktivitas sektor perbankan dalam pasar minyak mentah berjangka (oil futures) dan kebijakan uang ketat pemerintah China, antara lain melalui peningkatan suku bunga berpotensi memperlambat laju pertumbuhan ekonomi.

Terus menurunnya tingkat kepatuhan anggota OPEC terhadap kesepakatan pengurangan produksi minyak mentah menjadi 58 persen dari sebelumnya 60 persen. Ini terlihat dari peningkatan produksi sebesar 24,845 juta barel per hari.

Menguatnya nilai tukar dolar AS terhadap euro dan beberapa mata uang utama lainnya, dapat memperlemah harga minyak Februari.

Walau demikian, harga minyak mentah kembali mengalami pelemahan pada penutupan perdagangan akhir pekan, walau sebelumnya harga minyak ini sempat menyentuh level USD77 per barel. Hal ini adalah akibat dari data pengangguran Amerika Serikat (AS) yang negatif.

Harga minyak di pasar New York Merchentile Exchange (Nymex) turun sebanyak 34 sen dolar Amerika menjadi USD72,8 per barel untuk pengiriman Maret 2010. Sementara itu, di London harga minyak jenis Brent North Sea turun sebanyak 69 sen dolar Amerika menjadi USD71,44 per barel. (wdi)
from okezone.com